Dalam kegiatannya perusahaan selalu berhubungan dengan pihak luar dengan tujuan memperoleh keuntungan secara financial. Ketika berhubungan dengan pihak luar tidak akan luput dari kegiatan menjual dan membeli barang atau jasa. Dalam lingkup di kedua kegiatan tersebut tentunya akan terdapat bukti transaksi yang diperlukan. Oleh karena itu maka bukti transaksi dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu :
Bukti transaksi pembelian
Bukti transaksi penjualan
Transaksi pembelian ditujukan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dalam penjualan. Transaksi pembelian barang dapat dilakukan dengan 2 cara pembayaran yaitu pembelian tunai dan pembelian kredit. Bukti transaksi yang diperlukan untuk pembelian tunai maupun kredit hampir sama perbedaannya hanya pada pembelian tunai pembeli menerima 2 bukti transaksi dari penjual yaitu nota kontan dan kuitansi sedangkan pada pembelian kredit pembeli hanya menerima faktur saja dari pihak penjual. Administrasi lain yang diperlukan selain itu antara lain bukti permintaan, surat pesanan, penerimaan barang dan kartu persediaan.
Transaksi pembelian bagi konsumen digunakan untuk konsumsi sendiri. Bagi pedagang barang atau jasa yang dibeli digunakan untuk dijual kembali dengan tujuan memperoleh keuntungan. Bagi produsen digunakan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan sebagai bahan baku atau bahan pelengkap/pembantu yang digunakan untuk menunjang proses produksi. Alur transaksi pembelian dapat digambarkan sebagai berikut :
Proses pembelian dimulai dari permintaan bagian penjualan atau produksi.
Barang yang akan dibeli dapat ditentukan dengan cara :
Intuitif
Cara ini dilakukan dengan memikirkan dan menerka-nerka barang atau jasa apa yang dibutuhkan oleh pelanggan berdasarkan pengalaman.
Penelitian pasar
Kita dapat meneliti permintaan-permintaan konsumen yang paling banyak dengan cara meneliti langsung kepada masyarakat umum
Melakukan survei pasar
Kegiatan ini dapat dilakukan dengan cara mencari dari iklan penjualan barang atau jasa dari perusahaan lain, mendatangi pusat-pusat perbelanjaan, mendatangi Kantor Dinas Perdagangan dan Perindustrian.
Menerima penawaran dari berbagai perusahaan
Memutuskan supplier yang benar-benar memberikan keuntungan terbaik
Membuat daftar barang yang akan dibeli
Mengirimkan surat pesanan kepada perusahaan dengan penawaran terbaik
Membuat dan menandatangani surat perjanjian dengan supplier
Menerima barang
Memeriksa barang apakah sudah sesuai dengan pesanan atau tidak
Membayar jumlah transaksi
Seperti halnya dengan pembelian, penjualan juga dapat dilakukan secara kredit maupun tunai. Berikut adalah alur penjualan tunai dan alur penjualan kredit.
Melakukan survei pasar
Proses penjualan dimulai dari permintaan pelanggan (lisan atau tertulis)
Negosiasi
Membuat dan menandatangani surat perjanjian
Membuat faktur (Invoice )
Memeriksa barang yang dijual
Menerima pembayaran
Membuat bukti transaksi
Mengirim barang yang dijual
Alur penjualan kredit
Proses penjualan dimulai dari permintaan pembeli
Negosiasi
Menerima aplikasi kredit
Melakukan konfirmasi kepada calon pelanggan untuk mendapatkan kepastian bahwa calon pelanggan di masa mendatang dapat memenuhi kewajibannya
Mendapatkan persetujuan kredit dari kepala bagian kredit dengan melampirkan bukti hasil survei
Jika ya, maka dilakukan proses penjualan kredit jika tidak, dikembalikan kepada calon pelanggan