Autumn In Sidney
Aku terperangah menyaksikan akhir film Autumn in New York.
Tragis dan menyedihkan. Richard Gere yang melakonkan Will Keane, juragan restoran setengah baya di New York itu, harus menangis karena kekasihnya Winona Ryder yang melakonkan Charlotte Fielding yang masih belia meninggal karena penyakit kronis yang dideritanya. Selengkapnya....
Balada Sebuah Bros
Sebuah kotak mungil, ringan. Dibungkus dengan kertas kado nan indah. Diikat dengan pita kuning nan manis. Cantik! Selembar kertas krem bertulisan tangan rapi terselip diantaranya.
Aku menimangnya. Nyaris tak berani membuka bungkusnya. Bukan, bukan tak berani tepatnya. Tapi sayang. Kado kecil itu rasanya terlalu indah untuk dibuka. Lagipula, perjalananku masih panjang. Selengkapnya....
Beratkah Mengucapkan "Terima Kasih"?
Sudahkah kalimat "terima kasih" selalu terhadiahkan kepada setiap orang yang pernah membantu Anda? Jika ya, maka Anda tak perlu khawatir, karena saya tidak sedang berbicara tentang Anda. Tapi tentang orang-orang di sekitar kita, dan mungkin saja termasuk saya.
Kalau pun tulisan ini saya beri judul "Indonesian Culture", anggap saja yang saya maksud adalah orang Indonesia selain Anda. Selengkapnya....
Harun Yahya, Musuh Atheis & Zionis
Nama Harun Yahya sebagai seorang da'i dan cendekiawan Muslim memang belum populer di kalangan masyarakat Indonesia. Namun seiring dengan terbitnya buku-buku Harun Yahya di negeri ini, insya Allah tak lama lagi nama cendekiawan asal Turki ini akan akrab di telinga masyarakat kita. Sejumlah besar karya monumentalnya berbicara tentang keajaiban ciptaan Allah serta kritiknya terhadap paham materialistik. Selengkapnya....
Hikmah Pengharaman Babi 1
Hal ini penting untuk diketahui, terutama oleh pemuda-pemuda kita yang sering pergi ke negara-negara Eropa dan Amerika, yang menjadikan daging babi sebagai makanan pokok dalam hidangan mereka. Selengkapnya....
Hikmah Pengharaman Babi 2
Pada tahun 1918 virus influenza telah membunuh kurang lebih 20 juta manusia di seluruh dunia. Virus-virus influenza ini ditebarkan oleh para serdadu Amerika dalam Perang Dunia I. Mereka inilah yang meneruskan wabah ini merata ke tempat di mana mereka menyebar di Eropa. Jumlah korban virus yang sekian banyak itu berlaku dalam tempo yang singkat dan merupakan wabah yang membawa kematian yang lumayan jumlahnya ketimbang dengan wabah yang lain-lain tatkala itu. Setelah dibuat kajian terperinci, ternyata virus penyebab wabah ini berasal dari babi-babi Amerika, yang menjangkiti para serdadu Amerika yang makan babi-babi Amerika itu. (source: The Civil Aboliotionist, New Pig Virus Capable of Infecting Human, New York, 1998). Selengkapnya....
Cetak Artikel
|