Kaligrafi Nama AllahLogo Situs Keluarga ilma95
Home
 ~  Home
 | 
Pedoman Shalat
Pedoman Shalat
 | 
Ilmu Tajwid
Ilmu Tajwid
 | 
Pojok Anak
Pojok Anak
 | 
Kumpulan Artikel
Artikel
 | 
Lagu Rancak Ranah Minang
Lagu Rancak
Ranah Minang
 | 
Cerdas Cermat Islami
Cerdas Cermat Islami
 | 
Edukasi
Edukasi
 ~ 


 
 

Muatan Listrik

Pernahkan kalian melihat sebuah alat yang disebut Van De Graff? Apa yang terjadi ketika tangan kita menyentuh kubah dari alat tersebut ? Bagaimana prinsip kerja mesin fotocopy, alat cetak ? Tahulah kamu apakah petir itu ? Kamu akan dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut setelah mempelajari materi berikut ini, yaitu :

  1. Muatan Listrik
  2. Hukum Coulomb
  3. Medan Listrik
  4. Energi Potensial Listrik
  5. Potensial Listrik


Listrik adalah sebuah bentuk energi. Pemahaman tentang listrik dimulai dengan pemahaman tentang muatan listrik, yaitu bagian dari atom yang disebut dengan proton dan elektron. Benda dapat dikatakan bermuatan listrik jika jumlah muatan positif (proton) dan muatan negatif (elektron) tidak seimbang. Benda dikatakan bermuatan negatif jika pada benda tersebut kelebihan elektron (jumlah muatan elektron lebih banyak dari jumlah muatan proton). Sedangkan benda bermuatan positif jika pada benda tersebut kekurangan jumlah elektron (jumlah muatan elektron lebih sedikit dari jumlah muatan proton).

Ada dua cara benda dapat bermuatan listrik, yaitu :

  1. Dengan cara digosok

  2. Sebuah sisir karet keras apabila digosok pada sepotong kain wol akan menyebabkan sisir karet tersebut mampu menarik potongan-potongan kecil kertas. Menggosokkan kedua benda tersebut secara bersama-sama menyebabkan baik karet maupun wol mempunyai sifat baru yaitu keduanya akan menjadi bermuatan listrik. Percobaan yang sederhana ini berguna untuk memperkenalkan konsep muatan. Tetapi perlu diketahui bahwa muatan itu sendiri tidak tercipta selama penggosokan tersebut berlangsung. Muatan total atau jumlah muatan dalam kedua benda tersebut masih sama seperti sebelum pelistrikan. Khususnya untuk elektron telah dipindahkan dari kain wol ke karet, sehingga kain wolnya bermuatan positif dan sisir karetnya bermuatan negatif.

    Demikian juga sebuah kaca apabila saling digosokkan dengan sebuah kain sutera, muatan elektron yang berada pada kaca berpindah ke ain sutera sehingga kaca bermuatan positif dan sutera bermuatan negatif.


  3. Dengan cara diinduksi

  4. Apabila sebuah benda netral (jumlah muatan positif sama dengan jumlah muatan negatif) didekati oleh sebuah benda yang sudah bermuatan listrik maka pada benda netral tersebut akan terjadi pemisahan muatan-muatan di dalamnya. Konsep ini dikenal dengan pemuatan cara Induksi.


    Ketika sebuah bola logam yang netral didekati sebuah benda bermuatan negatif, maka pada bola logam akan terinduksi muatannya. Muatan positif mendekat dan muatan negatif menjauh. Apabila bola disentuh (di-ground-kan) maka muatan negatif menuju ke bumi, akhirnya bola bermuatan positif. Alat yang dapat dipergunakan untuk mengetahui apakah sebuah benda bermuatan listrik atau tidak adalah elektroskop.


    Keterangan gambar :
    Sebuah elektroskop mula-mula dalam keadaan netral dengan jumlah muatan positif dan negatif sama, sehingga daun yang terdapat pada kaki-kakinya menguncup. Ketika sebuah benda bermuatan negatif didekatkan pada kepalanya maka muatan pada elektroskop terinduksi. Muatan positif menuju atas dan muatan negatif menjauh dari kepala elektroskop menuju kaki-kakinya sedemikian sehingga seluruhnya bermuatan negatif, kaki daun tersebut terbuka.






 
 

  [ SD |  SMP |  SMA |  SMK ]


UMUM |  LAIN-LAIN ]