Kaligrafi Nama AllahLogo Situs Keluarga ilma95
Home
 ~  Home
 | 
Pedoman Shalat
Pedoman Shalat
 | 
Ilmu Tajwid
Ilmu Tajwid
 | 
Pojok Anak
Pojok Anak
 | 
Kumpulan Artikel
Artikel
 | 
Lagu Rancak Ranah Minang
Lagu Rancak
Ranah Minang
 | 
Cerdas Cermat Islami
Cerdas Cermat Islami
 | 
Edukasi
Edukasi
 ~ 
 




Melejitkan Potensi Diri
Semoga kita benar-benar menjadi orang yang selalu dapat membaca situasi dengan cermat karena tanpa kemampuan membaca situasi kita biasanya salah dalam menempatkan sesuatu. Di dalam manajemen diri dibutuhkan keterampilan mengukur diri karena andaikata mempunyai percaya diri yang berlebihan pun dapat menjadi masalah. Selengkapnya....

Mengelola Ketidaksempurnaan
Apalagi yang tersisa dari ketampanan setelah ia dibagi habis oleh Nabi Yusuf dan Muhammad. Apalagi yang tersisa dari kecantikan setelah ia terbagi habis oleh Sarah, istri Nabi Ibrahim, dan Khadijah, istri Nabi Muhammad saw? Apalagi yang tersisa dari pesona kebajikan hati setelah ia direbut Utsman bin Affan? Apalagi yang tersisa dari kehalusan budi setelah ia direbut habis oleh Aisyah? Selengkapnya....

Mengelola Peluang Waktu
Melakoni hidup kadang seperti memainkan sebuah peran dalam pentas sandiwara. Seribu satu upaya dilakukan agar peran bisa benar-benar menarik. Kreasi gaya pun bisa ditambah dan dikurang. Cuma satu yang tetap: jatah waktu. Selengkapnya....

Menjual Waktu Dengan Pahala
Siap atau tidak, waktu pasti akan meninggalkan kita.
Sejauh apa pun satu tahun kedepan, jauh lebih dekat daripada satu detik yang lalu. Karena waktu yang berlalu, walaupun satu detik, tidak akan bisa dimanfaatkan lagi. Ia sudah jauh meninggalkan kita. Selengkapnya....

Merawat Buah-buah Pengorbanan
Melakoni hidup kadang seperti kegiatan memancing ikan. Semakin bagus umpan yang diberikan, kian cepat dan besar ikan yang didapat. Sayangnya, tak semua pemancing sadar kalau mengail ikan butuh keyakinan dan kesabaran. Selengkapnya....

"Pemberdayaan Apa?" (Catatan Untuk Kaum Feminis)
Jilbab biru tuanya lebar menjuntai. Bu Nunung menyeka dahinya, hidungnya, yang basah oleh keringat diterpa terik matahari Pantai Lho'nga, 10 kilometer dari Banda Aceh. Suaranya serak sehabis berteriak-teriak mengajar di TK darurat, yang didirikan Pesantren Hidayatullah untuk anak-anak pengungsi korban tsunami Desember lalu. Sekolah bubar bukan berarti waktu istirahat; ia hanya duduk sejenak, lalu sibuk lagi mengurus anak-anak pengungsi yang keleleran di antara tenda-tenda. Selengkapnya....
 

Cetak Artikel
  Cetak Artikel